JARAK
udara melebar, sayap terbakar
gelinjang terbang merapuh dalam angka
tik-tak kelender purba
udara terayun, redup berdentum
jantung meledak oleh api
siapa mawar yang sisakan duri
dalam candi batu membiru
sungguh cuma catetan kelam
merenda luka fana
(kau berbisik kepada kuping malam
: kenapa matahari menggigil suntuk begini?)
april 2009
Jumat, 24 April 2009
Langganan:
Postingan (Atom)