Selasa, 03 Februari 2009

Puisi-puisi Tengsoe Tjahjono

HANYA HUJAN

suara yang mengeras di luar jendela. membeku
Selaput jala matamu mengabur menangkap senja pekat
ada hari yang lenyap
pada detik asing oleh alpa abadi

"Masa depan itu punyamu, anakku!"
Kalimat-kalimat usang dari orang-orang tua sepertiku
apa artinya? Hidup adalah gasing
berputar dan terbanting
mengapung pada parit busuk dan waktu yang lenyap selalu

suara yang mengeras di luar jendela, kenapa tak
sampai ke hatimu, padahal kupingku selalu teriris
oleh kebenaran yang dipupukkan

Miris aku mengeja!

Februari 2009

AYO

bacalah kitab yang terbuka di hadapanmu, anakku
wajahmu tua, pucat pasi, lunglai
Itu ada saatnya, ketika matahari tak lagi jadi punyamu
dan jalan tinggal sepotong mengantarkanmu ke labirin sepi

bacalah sekali lagi, atau berulang kali
lalu format di jiwamu langkah kerucut menuju sudut
agar hujan kemarin tidak melahirkan badai
tapi sungai yang menjulur ke muara
: simfoni dalam balkon orkestra

Februari 2009

14 komentar:

3as_nyak mengatakan...

pak tengsoe..
saya trias mahasiswa bapak,

saya suka sekali dengan puisi bapak yang berjudul "ayo"
apalagi pada bait ini pak :

bacalah sekali lagi, atau berulang kali
lalu format di jiwamu langkah kerucut menuju sudut
agar hujan kemarin tidak melahirkan badai
tapi sungai yang menjulur ke muara
: simfoni dalam balkon orkestra

indah sekalipak ...
oia saya mencoba mengomentari puisi bapak yang berjudul 'ayo' dari segi penonjolan..

menurut saya puisi bapak ini sangat menonjol dari segi isi, bahasanya pun tidak terlalu sulit untuk dipahami, sederhana bermakna...

setelah saya membaca puisi bapak ini saya benar-benar merasakan nasehat, ajakan, bahkan himbauan yang bapak sampaikan lewat puisi "ayo" ini.

demikian komentar yang dapat saya berikan. terima kasih atas tugas yang bapak berikan karena saya menjadi lebih banyak mengenal karya-karya orang lain, salah satunya bapak..
terimakasih...

One Fitri mengatakan...

Assalamuaikum wr. wb

pak tengsoe.

saya one fitri wahasiswa bapak dari kelas PR 2008.

saya ingin sedikit mengomentari hasil karya bapak.
saya tertarik dengan puisi bapak yang berjudul "ayo"

di dalam puisi "ayo" bapak menonjolkan kata-kata yang sangat indah dan sederhana sehingga dapat saya pahami maksudnya.

saya suka sekali dengan bait puisi bapak, yaitu :
bacalah kitab yang terbuka di hadapanmu, anakku
wajahmu tua, pucat pasi, lunglai
Itu ada saatnya, ketika matahari tak lagi jadi punyamu
dan jalan tinggal sepotong mengantarkanmu ke labirin sepi.

Isi puisi “ayo” sangat bagus sekali. Nasehat yang bapak berikan sangat menyentuh hati saya.
saya seperti di beri nasehat untuk tidak melupakan kewajiban saya dalam beribadah dan lebih banyak berdo'a. karena kita semakin hari semakin sedikit waktu yang kita punya.

komentar saya rasa cukup sekian untuk puisi bapak ini.

terima kasih atas tugas yang bapak berikan ini.

wassalamu'alaikum wr. wb

Efa Kustiana mengatakan...

Assalamu'alaikum wr. wb
Pak Tengsoe,
saya Efa Kustiana mahasiswa bapak jurusan PBSI dari PR'08 NIM saya 082074020.

Sesuai dengan tugas yang bapak berikan yaitu untuk mengomentari puisi karya bapak,
saya memilih puisi yang berjudul "Hanya Hujan" untuk menuangkan komentar saya.

saya suka dengan puisi tersebut terutama pada bait:
"Hidup adalah gasing
berputar dan terbanting
mengapung pada parit busuk dan waktu yang lenyap selalu"

setiap kata pada bait tersebut memberikan makna yang dalam bagi kehidupan setiap individu yang membacanya terutama saya, sehingga ketika membaca puisi bapak tersebut saya menyadari tentang arti kehidupan yang sebenarnya sebagai seorang remaja

selain itu puisi "hanya hujan" tidak hanya tersusun atas rangkaian kata - kata yang indah saja, sehingga puisi bapak tidak hanya menonjolkan keindahan kata-katanya saja tetapi dalam puisi tersebut juga ditonjolkan segi isi baik maknanya maupun bahasanya, yang mana bahasanya sederhana tapi mampu memberikan makna yang dalam kepada pembacanya...

demikian komentar yang dapat saya berikan.
tak lupa saya ucapkan terima kasih karena tanpa adanya tugas dari bapak ini saya tidak akan punya blog, jadi harap maklum jika membuka blog saya karena masih baru buat jadi tidak ada karya apa2........
terima kasih........

chelsea mengatakan...

assalamualaikum wr. wb bpk. Tengsoe
saya tika oktafia mahasiswa jurusan PBSI angkatan 2008 NIM 082074024
saya suka sekali dengan puisi- puisi bapak, khususnya puisi yang berjudul Hanya Hujan,banyak sekali amanat yang bisa saya petik dari puisi ini meskipun mungkin saya tidak bisa menangkap semua nasehat yang ada di puisi tersebut karena keterbatasan saya dalam memahami bahasa bapak yang begitu puitis
kembali ke puiisi,karena tugas saya di sini memberi komentar dari puisi bapak
saya tertarik dengan rangkaian kata "hidup adalah gasing berputar dan terbanting"
menurut saya puisi tersebut memberi amanat bahwa kita sebagai anak muda yang mempunyai jiwa-jiwa yang emosinal yang susah menerima nasehat,kalau kita ingin menjadi yang lebih baik kita harus berusaha dan memulai dari diri kita sendiri taidak bisa mengandalkan orang lain apalagi orang tua.
pemilihan kata dalam puisi ini simple namun indah, dan penuh arti
terimakasih
wasalamualaikum wr. wb.

Mila Sari mengatakan...

Assalamu'alaikum.Wr.Wb.

Bpk Tengsoe, saya Mila sari mahasiswa Bapak jurusan PBSI angkatan 2008 dari PR'08 NIM 082074003.

Setelah mebaca puisi bapak, saya suka sekali dengan puisi yang berjudul"Hanya Hujan" apalagi pada bait:
"Selaput jala matamu mengabur menangkap senja pekat
ada hari yang lenyap
pada detik asing oleh alpa abadi
dan pada bait Hidup adalah gasing
berputar dan terbanting."

Sesuai dengan tugas yang bapak berikan saya mencoba mengomentari puisi tersebut, bahwa menurut saya puisi bapak menonjol dari segi bahasa,isi,makna dan pemilihan katanya.

Bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit sehingga mudah untuk menangkap makna dari puisi yang bapak sampaikan tersebut, karena isi dan maknanya sederhana namun sangat berarti.Demikian pula dengan pemilihan katanya sangat bervariasi dan indah sekali.Setiap katanya mampu menunjukkan makna.

Dan setelah membaca puisi bapak ini saya mampu menangkap semua nasehat yang ada dalam bait tersebut karena makna yang disampaikan sangat dalam.

Demikian komentar yang dapat saya berikan,dan terima kasih atas tugas yang bapak berikan.

Wassalamu'alaikum.Wr.Wb.

Rinda mengatakan...

salam sejahtera..
saya Rinda,mahasiswa bapak dari kelas PR'08.

saya ingin mengomentari puisi yang bertajuk 'Hanya Hujan' dari segi penonjolannya.

menurut saya puisi ini menonjolkan kekuatan pada kata-katanya,dengan pengguanaan narasi didalamnya,sehingga membutuhkan pemikiran lebih untuk dapat memahaminya..seperti pada kata'pada detik asing oleh alpa abadi'.

selain dari segi kata,menurut saya puisi ini juga ingin menonjolkan segi amanat/pesan yang ingin disampaikan.
mengapa saya berkata demikian,karena begitu membaca puisi ini saya secara umum dapat menangkap pesan didalamnya..

yang menjadi pertanyaan saya,
mengapa bapak memberi title puisi ini 'Hanya Hujan'?terus terang saya belum dapat menangkap maksudnya.

demikian yang dapat saya katakan,kurang lebihnya saya mohon maaf.
terimakasih dan selamat siang..

ina_swe2tgirl mengatakan...

assalamualaikum Wr. Wb
Pak Tengsoe,,,
saya Ina Herdiyana Mahasiswa Bapak dari Jurusan PBSI kelas PR 2008 NIM(082074006).
saya sangat suka dengan puisi Bapak yang berjudul "Ayo"
terutama dalam bait ini pak:

bacalah kitab di hadapanmu, anakku
wajahmu tua, pucat pasi, lunglai
itu ada saatnya, ketika matahari tak lagi jadi punyamu
dan jalan tinggal sepotong mengantarkanmu ke labirin sepi

Dilihat dari bait puisi tersebut, saya akan mencoba mengomentari puisi Bapak.

Menurut saya,puisi Bapak dilihat dari bahasanya,sederhana sehingga mudah dipahami dan menimbulkan keindahan. jika dilihat dari isinya, puisi Bapak banyak mengandung nasihat,dan suatu himbauan terutama kapada kita yang masih mempunyai jiwa muda untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tidak menyesal suatu saat ketika hari tua telah tiba.

demikian komentar yang dapat saya berikan, terima kasih atas tugas yang Bapak berikan, karena dengan tugas tersebut saya bisa mengerti tentang Blog dan saya bisa mengenal karya orang lain.

wassalamualaikum Wr. Wb

aYmOetZ mengatakan...

Assalamu'alaikum......
saya mahasiswa bapak dari kelas pr'08,,,

setelah saya membaca puisi bapak yang berjudul "ayo", saya ingin mencoba mengomentarinya,,,

puisi tersebut indah sekali,,

dari segi penonjolan, puisi tersebut lebih menonjolkan isi yang terdapat di dalamnya yang mudah untuk dipahami oleh pembaca,,

saya dapat merasakan nasehat yang terkandung di dalamnya,,,

demikian komentar singkat dari saya,,,
terima kasih karena bapak telah memberikan tugas yang bermanfaat ini,,,

Wassalamu'alaikum.......

ina_swe2tgirl mengatakan...

assalamualaikum Wr. Wb
Pak Tengsoe,,,
saya Ina Herdiyana Mahasiswa Bapak dari Jurusan PBSI kelas PR 2008 NIM(082074006).
saya sangat suka dengan puisi Bapak yang berjudul "Ayo"
terutama dalam bait ini pak:

bacalah kitab di hadapanmu, anakku
wajahmu tua, pucat pasi, lunglai
itu ada saatnya, ketika matahari tak lagi jadi punyamu
dan jalan tinggal sepotong mengantarkanmu ke labirin sepi

Dilihat dari bait puisi tersebut, saya akan mencoba mengomentari puisi Bapak.

Menurut saya,puisi Bapak dilihat dari bahasanya,sederhana sehingga mudah dipahami dan menimbulkan keindahan. jika dilihat dari isinya, puisi Bapak banyak mengandung nasihat,dan suatu himbauan terutama kapada kita yang masih mempunyai jiwa muda untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tidak menyesal suatu saat ketika hari tua telah tiba.

demikian komentar yang dapat saya berikan, terima kasih atas tugas yang Bapak berikan, karena dengan tugas tersebut saya bisa mengerti tentang Blog dan saya bisa mengenal karya orang lain.

wassalamualaikum Wr. Wb

RuSLi iLhAm FaDLi mengatakan...

hallow_coy...!!
Ops maaf Pak! tak kirain teman kuliah aj,ooooya!salamnya lupa
Assalamualaikum"""

hanya untuk sekedar nonggolin nama di sini sekaligus mau sharing aj,
Bapak makannya ap sih??
kok puisinya bagus banyet.
dulu suka minum susu kambing ya Pak!! He..he..
kata emak gwe di kampung kalau suka minum susu kambing tu ngebuat otak encer gto.

sampe lupa saya Mardian susilo
anak buah bapak di PR'08, itu yang cakep tapi sering telat kayak bapak,waduh salah lagi ni kayaknya
maaf Ya pak!!

coment Ane tentang puisi bapak yang” Hanya Hujan”:
“sebagai seorang manusia yang selalu tunduk kepada Allah SWT dan Rosulnya
Rasanya tak benar apabila melanggar perintah Orang Tua seperti
Yang dikatakan oleh Bapak dalam puisi ini,
Begitu besarJasa Orang Tua seperti bapak yang tak pernah lelah kami durhakai.
Maaf kan kami Ya Bapak!!!!”

Sekedar curhat atas banyak kesalah kami,
Mulai merasuk jiwa manfaat-manfaat makna puisi yang tergoreskan
Oleh pena bapak_
Teima kasih
“God Bless You”

oya, hehe...
aku kagak berani bwt blog takut nggak bisa ngisi, budayta tukis masih kurang,
jadi aku titipin aj coment ini di
blog tmen"""

Yohanes Kristian mengatakan...

salam pak Tengsoe, :)

Saya Yohanes, mahasiswa bapak kelas PR'08 (082074034), saya ingin memberi komentar untuk puisi karangan bapak yang berjudul 'Hanya Hujan'

Puisi 'Hanya Hujan' adalah puisi yang paling menarik perhatian saya. Sebab, saya rasa yang tersirat di dalam puisi tersebut adalah betapa dalam harapan orang tua kepada anaknya agar mendengarkan apa yang diutarakan oleh orang tua. Orang tua berharap agar si anak bertidak yang bijak dalam mengambil keputusan, termasuk dalam setiap keputusan si anak dihimbau untuk 'mendengar'. Mendengarkan apa yang dinasehatkan orang tua, mendengar apa yang diutarakan orang tua kepada anaknya.

Terus terang mungkin ini bukan sebuah komentar dari saya, namun puisi ini memberikan teguran kepada saya, dan apa yang saya rasakan dan saya dapat telah saya ketik di atas.
Terimakasih bapak, semoga semua yang bapak tulis bermanfaat :p

Unknown mengatakan...

puisi na bgus..

fitrimey@blogsport.com mengatakan...

askum. bapak, saya mahasiswa Bapak yang paling camoet di kelas PR' 08. siapa lagi kalau bukan Fitri Mey Budianto
setelah saya membaca puisi yang Bapak tulis, saya menjadi terbawa suasana. saya juga menjadi teringat akan nasihat-nasihat yang selalu diperdengarkan oleh kedua orang tua saya tiap kali saya akan menuju Surabaya untuk berkuliah.
hal ini disebabkan puisi tersebut menceritakan tentang orang tua yang sedang menasihati anaknya, walaupun kejenuhan telah, mulai menyurutkan semangatnya untuk terus menasihatinya, tetapi ia teringat saat orang tuanya juga melakukan hal dan nasihat yang sama ketika ia melakukan sebuah kesalahan.
berdasarkan hal ini semangatnya menjadi pulih kembali.
alam puisis tersebut juga dikemukakan harapan-harapan yang diinginkan oleh orang tua kepada anaknya. ia meginginkan sang anak menuruti nasihatnya sebab dengan demikian akan diperoleh jalan yang lebih baik menurut pandangan orang tua tersebut.
selain membawa ingatan saya menuju kampung halaman dan orang tua, dalam puisi tersebut diksi yang digunakan ialah diksi yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. namun, perangkaian diksi tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang menarik dari puisi tersebut. selain itu, dengan diksi yang dipakai dapat membantu pembaca untuk lebih memahami puisis tersebut sebab pilihan kata yang digunakan dekat dengan kosakata kita sehari-hari. namun, karena perangkaian yang baik diksi tersebut menjadi ikut menarik juga.

Unknown mengatakan...

nama saya Nova Ayu Febrianti
mahasiswa DIKSASINDO UNIV BRAWIJAYA
Saya ingin memberikan komentar melalui kacamata dikdaktis. beberapa makna yang saya tangkap sebagai berikut:
1. Jeritan manusia yang di luar sana tak terdengar dan tak didengar membuat mereka pasrah akan keadaan, nasib yang membuat mereka tak mampu bergerak. bersyukurlah kita yang masih bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
2. Raihlah masa depan itu dengan usaha sendiri, orang tua bukanlah apa-apa dan tidak bisa menolong. Jika orang tua sudah tidak ada? Kepada siapa lagi meminta pertolongan selain pada diri sendiri.
3. Kehidupan ini begitu berat. Tidak mengenal siapa kau, aku, saudara, teman, dalam dunia ini semua manusia ada musuh yang bersaing. Jangan pernah putus asa jika kau terjatuh berkali-kali, kesusahan dan rasa sakit yang kau rasa itu wajar. Bangkitlah untuk menjadi tidak susah dalam menjalani kehidupan.
4. Lihatlah contoh kehidupan diluar sana yang begitu kejam. Jangan Lay menjadi salah satu dari mereka, jadilah diri sendiri yang selalu berbuat baik di jalan yang benar.